Bagi gue mengenalkan kapada anak sejak dini tentang hubungan seks itu penting. Bahkan sangat penting bagi gue mengedukasi kapada anak :
Apa itu ciuman? Bagaimana caranya? Apa itu pacaran? Apa itu memew (alat kelamin perempuan)? Apa fungsi memew? Apa itu rahim? Apa itu titiw (alat kelamin laki-laki)? Apa fungsinya? Apa itu berhubungan seksual? Apa itu jemb*t ? Bagaimana caranya? Apa itu rindu? Apa itu sayang? Apa itu cinta? DLL.
Bagi gue hal ini wajar banget kalau diketahui anak-anak. Ini hal yang umum dan lumrah. Karena setiap manusia, setiap diri, diciptakan oleh Tuhan mempunyai nafsu seksual. Jadi sangat wajar anak-anak mengerti tentang ini. Gue sendiri memiliki keinginan seksual dari kelas 5 SD. Padahal gue belum balegh (gue mengerti beginian akibat nonton film indosi*r yang manusia bercinta sama siluman ular, gue lupa film apa). Entah kenapa gue jadi jadi kenal sama seks. But gue gak salahin filmnya sih. Gue bakalan salahin orang tua gue apabila dulu mereka tidak mengedukasi gue masalah seks ini.
Lu bayangin dong. Kelas 5 Sd gue udah kenal beginian kalau nggak teredukasi dengan bijak bisa kebayang-bayang dong gue dengan apa itu *kawin* dan bagaimana rasanya. Untungnya orang tua gue selalu kasih tahu ke gue tentang edukasi seks ini.
Sungguh wajar kalau anak SD bertanya ke orang tuanya "ma memew itu apa?" Atau "jemb*t itu apa?". Kalau gue sebagai orang tuanya, bakalan lucu aja bagi gue kalau marahin anaknya yang tanya beginian. Mereka tanya karena nggak tahu loh. Kalau kita malah marah, lah terus mereka akan teredukasi dengan siapa tentang seks ini?
Sebagai orang tua yang gue bakalan jawab : oh memew itu alat kelamin perempuan nak. Gunanya untuk menyalurkan nafau dengan cara dimasukan alat fital laki-laki atau yang disebut titiw.
Nggak ada yang salah kok sama jawaban ini. Karena memang itu fungsinya. Dan kalau anak gue tanya lagi " Ma aku boleh nggak berhubungan seks?"
Gue jawab dong "ya boleh lah, tapi ingat ya dimata masyarakat kita pada umumnya berhubungan seks ini boleh dilakukan oleh pasangan yang sudah MENIKAH. Kalau belum menikah akan dinilai jelek bahkan bisa digrebek dan diarak kampung. Kalau kamu mau seperti itukan ya lakukan saja sebelum menikah. Tidak apa-apa.. Tapi tanggung resiko sendiri ya. Mama tidak ikutan"
Nah dengan diberi penjelasan atau alasan inilah yang membuat anak akan berfikir ulang ketika akan melakukan seks yang dinilai tidak baik jika dilakukan sebelum menikah oleh masyarakat.
Sangat penting sejak dini anak harus kenal anggota tubuhnya sendiri yang mana boleh terlihat oleh orang lain dan yang mana harus ditutup. Yang mana yang boleh disentuh oleh orang lain dan yang mana yang tidak boleh disentuh selain dirinya sendiri (termasuk orang tua dan orang terdekat). Dan ini termasuk langkah awal dalam mengenalkan kepada anak seks education.
Dalam rumus gue "anak tidak pernah salah" Jika anak berbuat salah berarti orang tua yang mendidik anaknya ada yang salah.
Contoh : anak berzina.
Jangan menyalahkan anak dulu. Sebagai orang tua harus koreksi "mengapa anak gue bisa berzina? Bisa jadi jawabannya : karena kita yang sebagai orang tua yang tidak pernah mengedukasinya tentang seks diluar nikah, apa dampaknya?. Sedangkan anak mempunyai nafsu yang dianugerahkan tuhan. Karena ketidak teredukasinya anak dalam hal seks ini. Maka ketika hasrat nafsu seks itu keluar ya bagi dia tinggal cari lawan saja. Mau menyalahkan nafsu si anak? Ya jelas tidak bisa. Lah nafsu itu tercipta dari Tuhan. Masa mau menyalahkan nafsu dan Tuhan.
Bagi gue. May be orang tua yang tidak pernah mengedukasi anaknya masalah seks ini. Atau anaknya tidak pernah bertanya-tanya tentang seks. Harus lebih warning ya. Bisa diambil kesimpulan : anak akhirnya dengan polosnya berhubungan seks bebas karena ketidaktahuannya dia sebab akibat perbuatan ini. Atau anak akan mengedukasi dirinya sendiri melalui temannya, buku, internet dll. Dan jika sangat anak mengedukasi diri nya sendiri semoga dia bisa bijak dalam mempelajari tentang education ini.
Kalau gue pribadi dapat seks education ini dari : enak bapak gue, guru ngaji gue dan guru sekolah gue.
" Wahhh gila ya lu, masa udah punya nafsu anu-anu dari kelas 5 SD? ".
"Gue emang ada kepengen anu-anu dari kelas 5 SD. Tapi syukurnya gue mendapat sex education sejak dini. Jadi gue gak penasaran. Ya gue tahu dari dulu kalo itu rasanya gimana. Kalau gue nggak teredukasinya pasti gue udah lakuin itu dari dulu. Bahkan gue nggak pernah pacaran sampe gue menikah".
Fotonya : gue lagi narsis aja ya. Hahahaha
Mau gue kasih gambar anu gak punya.
Sekian dan seksih.. Eh terimakasih..
Notes : gue berharap para pembaca disini bisa memahami maksud dan arah tulisan ini.
Jika ada saran, masukan atau pertanyaan silahkan comment.
Thanks my love ❤ for yours education.
ReplyDeleteYes your welcome
ReplyDelete